• Beranda

Fire&Darkness

Jangan Kau Tanya Jalan Hidupku

Tweet
RAZ Territory / 1 comment
Filed under:
new blogger edit icon Add New Comment
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis!Bagikan ke X Berbagi ke Facebook



Diposkan oleh Roy Ekanala di 23.46 . Kamis, 20 Mei 2010
Label: Aniz Azhar, Curhat, Hikmah, Motivasi, Muslim
Banyak yang bertanya padaku, kenapa kamu seperti ini? Mengapa tidak berusaha untuk menjadi seperti itu? Kamu itu seperti ini, jadi seharusnya seperti itu. Jalan hidupmu aneh, susah untuk dimengerti. Itu adalah sebagian dari sekian banyak kalimat yang sering dilontarkan oleh orang-orang yang ada disekitarku padaku.

Jangan pernah kalian tanya padaku tentang jalan hidupku. Di jalan ini, dijalan yang telah ku lalui ini, terdapat banyak rahasia kehidupan. Kalian tak tahu apa-apa tentang hidupku. Sama sekali tidak tahu. Jalan ini adalah sebuah anugrah yang juga merupakan ujian. Jalan yang telah ku pilih untuk ku lalui ini adalah dunia mimpi, cita-cita dan harapan. Ku akui dan kusadari belum secara sempurna ku jual hidupku pada Sang pemiliki kehidupan. Tapi aku tetap masih terus berlalu bersama para pemburu petunjuk. 

Sejujurnya sungguh aku tak ingin berlama-lama beristirahat. Begitu banyak peristiwa yang telah aku saksikan. Begitu banyak jalan hidup orang yang telah ikut menghiasi jalan hidupku. Berapa banyak orang yang menjadi terlalu rapuh dan lemah untuk bangkit, hanya karena terlalu lama beristirahat dan mentolerir diri. Berapa banyak orang yang sulit mewujudkan harapan dan mewujudkan kebaikan, hanya karena ia telah terbiasa. Terbiasa dengan kemalasan yang dikiranya baik. Terbiasa untuk mengatakan tidak ataupun tidak bisa sebagai jawaban yang paling ampuh atas semua masalah. Sungguh aku tak ingin berlama-lama terlena dan beristirahat, karena aku tahu, bahwa ada sasaran perjalanan yang sangat indah, di ujung jalan yang tengah ku lalui ini. Dunia dan segala yang nyata ini hanyalah jembatan, bukan tujuan ataupun tempat untuk berhenti. 

Mendengarkan nasihat adalah tiang penyangga kehidupan. Aku tak bisa bayangkan perjalanan ini berlalu tanpa teguran, nasihat, ataupun kritik. Dari sanalah aku luruskan kembali niat…dan bijak menginsyafi salah dan kekuarangan. Meskipun terkadang teguran, nasihat dan kritik itu terasa begitu pahit di hati, namun itulah momentum untuk mengetahui apa yang berkuasa atas diriku. 

Apalah gunanya orang-orang baik, namun ia diam, berdiam diri dan sibuk memperbaiki diri bersama orang-orang baik.
Apalah gunanya, ia yang merasa cukup dirinya saja yang baik lalu tak peduli lagi dengan apa yang terjadi di sekelilingnya.
Kalau aku diberi kesempatan untuk bertemu Gie hari ini, akan aku tanyakan padanya..
Benarkah dia telah lebih memilih untuk diam dalam keterasingan…
Apakah itu bukan satu bentuk keacuhan dan keputus asaan?

Aku akan terus melaju dan tak akan lagi surut ke belakang hanya demi mengasihani berbagai alasan. Seperti yang dilakukan Thariq Bin Ziyad dalam sejarah Islam yang menjadi agamaku, ketika pidatonya yang menggetarkan hati itu, menyulut kembali semangat juang kaum muslimin. Ketika kapal sebagai satu-satunya kendaraan untuk kembali, dibakar habis di pantai Spanyol. 

“Wahai saudara-saudaraku, lautan ada di belakang kalian, musuh ada di depan kalian, ke manakah kalian akan lari?, Demi Allah, yang kalian miliki hanyalah kejujuran dan kesabaran. Ketahuilah bahwa di pulau ini kalian lebih terlantar dari pada anak yatim yang ada di lingkungan orang-orang hina. Musuh kalian telah menyambut dengan pasukan dan senjata mereka. Kekuatan mereka sangat besar, sementara kalian tanpa perlindungan selain pedang-pedang kalian, tanpa kekuatan, selain dari barang-barang yang kalian rampas dari tangan musuh kalian. Seandainya pada hari-hari ini kalian masih tetap sengsara seperti ini, tanpa adanya perubahan yang berarti, niscaya nama baik kalian akan hilang, rasa gentar yang ada pada hati musuh akan berganti menjadi berani kepada kalian. Oleh karena itu, pertahankanlah jiwa kalian”

Biarkan saja orang-orang terheran-heran melihat tingkah kita. Biar saja orang menggeleng-gelengkan kepalanya menyimak perjalanan kita. Atau bahkan meragukan keputusan kita…Biar saja..
Toh di atas bukit karang setinggi 425 meter di pantai Tenggara Sepanyol… di Karang Gibraltar… Thariq memerintahkan pembakaran semua kapal-kapal yang telah menyeberangkan mereka.. dan membuat semua orang marah dan terheran-heran dengan sikapnya..

“Kenapa anda melakukan ini?” tanya mereka.

“Bagaimana kita akan kembali nanti?” tanya yang lain.

Simaklah jawaban Thariq ini:
”Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya pilihan, menaklukkan negeri ini dan menetap di sini, atau kita semua syahid (mati)”. Thanks to TA for inspired Me. Roy

About this blogger theme
Save the Queen blogspot template is the first template I have created. This is free, supported and ready for download. If you have any questions feel free to leave your comment on my weblog. Hope you like it. Enjoy!
Related Posts
1 comment
Jangan Kau Tanya Jalan Hidupku
    Add your comment
    Unknown
    Reply
    1
    nama obat sipilis yang manjur

    obat manjur untuk penyakit sipilis

    obat manjur penyakit sipilis

    obat manjur untuk sipilis

    obat sipilis ampuh

    obat sifilis ampuh
    16 November 2015 pukul 05.38

  • NEW POSTS
  • COMMENTS
  • FLICKR

    Get your Flickr ID!

Blog Archive

  • ▼ 2011(6)
    • ▼ Februari(4)
      • PEDOMAN PEMBUATAN PROPOSAL DAN LAPORAN KEUANGAN
      • Jangan Kau Tanya Jalan Hidupku
      • Berorganisasi Atau Berhenti Kuliah
      • Membuat Proposal yang Baik
    • ►  Januari(2)
2010 Fire&Darkness. Powered by Blogger.
Save the King! Bahamut Code blogger template by BTW. Original theme by Naldzgraphics.